Anjuran Minta Ampun

Termasuk diantara hal yang sering dilakukan manusia adalah berbuat salah. Baik itu bentuk salah yang disadari maupun yang tidak disadari.

Kesalahan itu juga bisa berbentuk vertikal ataupun horizontal. Vertikal berarti hubungan antar manusia dengan Allah ta’ala, sementara horizontal adalah hubungan antar manusia.

Manusia adalah makhluk yang lemah, namun Allah ta’ala menganugrahinya kemampuan untuk membedakan dan memilih antara yang baik dan buruk.

Allah ta’ala juga memberi kesempatan bagi mereka yang berbuat salah untuk bertaubat kepadaNya.

Nabi Muhammad sallallahu’alaihi wa sallam pernah bersabda, “Setiap manusia memiliki kesalahan, dan sebaik-baik mereka yang telah berbuat salah adalah yang bertaubat.”

Salah satu cara menggapai ampunan Allah ta’ala itu adalah dengan bertaubat. Menyadari setiap kesalahan kemudian membaca wirid atau doa istighfar.

Berikut makna dari bacaan istghfar yang diajarkan Nabi, beserta fadilah keutamaannya.

Istighfar dan Sayyidul Istighfar

Istighfar dalam kosa kata arab (استغفار) adalah berarti minta ampun. Kata istighfar berasal dari kata dasar ghofaro (غفر) artinya ampun, maaf dan sejenisnya.

Secara istilah istighfar berarti minta ampun kepada Allah ta’ala. Permintaan ampun ini bisa melalui lisan dalam bentuk mengucapkan wirid atau dzikir tertentu. Atau bisa juga dilakukan dengan hati dalam bentuk penyesalan.

Bahkan sebagian ulama’ menyebutkan, permintaan ampun hingga menghapus dosa itu juga bisa dilakukan dengan berbuat kebaikan setelahnya.

Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam hadits shahih yang diriwayatkan sahabat Abu Dzar al Ghifari.

وأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحسنةَ تَمْحُهَا

“Dan Ikutilah keburukan itu dengan perbuatan baik setelahnya, maka akan menghapuskannya.”

Nabi Beristighfar Setiap Hari

Memohon ampun kepada Allah ta’ala ini juga dicontohkan Nabi sallallahu’alaihi wasallam dalam kesehariannya.

Bahkan meskipun predikat ahli surga dan ma’sum itu ada pada diri Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam. Rosulullah bersabda

يا أيها الناس توبوا إلى الله واستغفروه فإني أتوب إلى الله في اليوم مائة مرة

“Wahai Manusia bertaubatlah kepada Allah ta’ala dan beristighfarlah kepadanya. Karena sesungguhnya aku bertaubat kepada Allah dalam sehari sebanyak seratus kali.” (HR Ahmad, shahih)

Lalu bagaimana dengan kita ?

Lafal Bacaan Istighfar

Ada wirid bacaan istighfar yang singkat dan pendek. Namun ada juga yang panjang. Dan masing-masing memiliki keutamaan tersendiri.

Biasanya lafadz dzikir yang pendek itu memiliki arti yang mencakup keutamaan umum, sementara lafal doa yang panjang memiliki arti yang lebih spesifik dan mengandung banyak pujian kepada Allah subahanahu wa ta’ala.

Berikut bacaan istighfar yang selayaknya kita mohonkan setiap hari.

Lafal Istighfar Arab, latin dan Arti

Diantara kalimat istighfar yang sering dibaca umat Islam adalah

اَسْتَغْفِرُ اَللّهَ الْعَظِیْمَ

astaghfirullahal ‘adziim

Artinya

Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung.

Namun jika seseorang hendak memakai bacaan istighfar yang lebih lengkap, maka itu juga lebih baik. Yaitu dengan membaca doa berikut

أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْه

Astaghfirullahal ‘adzim alladzi laa ilaaha illa huwal hayyul qoyyum wa atuubu ilaihi

Maknanya

Aku memohon ampunan kepada Allah yang Maha Agung, yang tidak ada Tuhan kecuali Dia. Dia yang Maha hidup lagi berdiri sendiri, dan Aku bertaubat kepadaNya.

Bacaan diatas hendaknya diucapkan seraya merenungi makna dan isinya, nicaya akan beroleh ketenangan dalam jiwa seseorang.

Kemudian ada do’a istighfar yang lainnya, yang disebut oleh Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai puncaknya doa istighfar (sayyidul istighfar).

Doa Sayyidul Istighfar

Puncak dari doa istighfar adalah sholawat sayyidul istighfar. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih riwayat sahabat Saddad bin Aus radhiyallahu’anhu.

Bahwa Nabi Muhammad sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

سَيِّدُ الِاسْتِغْفَارِ أَنْ تَقُولَ: اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي؛ فَاغْفِرْ لِي؛ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ

Kalimat Sayyidul istighfar (rajanya doa istighfar) adalah engkau berkata, Ya Allah Engkau adalah Tuhanku yang tidak ada Tuhan selain Engkau, Engkaulah yang menciptaku dan aku adalah hambaMu. Dan aku terikat perjanjian denganMu dan aku berjanji kepada Engkau semampuku. Aku berlindung kepada Engkau dari keburukan yang aku perbuat. aku mengakui seluruh nikmat yang Engkau anugrahkan kepadaku. Dan aku mengakui dosaku kepadaMu, maka ampunilah hambamu ini. Karena sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.

Waktu membaca atau mengamalkan do’a sayyidul istighfar ini adalah dibaca setiap dzikir pagi dan sore. Atau bisa juga dibaca dalam rangkaian sholat taubat.

Do’a Sayyidul Istighfar Arab, Latin dan Artinya

Doa atau bacaan sayyidul istighfar ini adalah sebagaimana yang diucapkan Rosulullah sallallahu ‘alaihi wasallam

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي؛ فَاغْفِرْ لِي؛ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ

Allahumma Anta Robbi Laa Ilaaha Illa Anta, Kholaqtanii wa ana ‘abduka, wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastato’tu, a_’udzubika min syarri maa shona’tu, abu_u laka bini’matika ‘alayya, wa abu_u laka bidzanbii, faghfirlii, fainnahu laa yaghfiru dzunuuba illa Anta.

Artinya

“Ya Allah Engkau adalah Tuhanku yang tidak ada Tuhan selain Engkau, Engkaulah yang menciptaku dan aku adalah hambaMu. Dan aku terikat perjanjian denganMu dan aku berjanji kepada Engkau semampuku. Aku berlindung kepada Engkau dari keburukan yang aku perbuat. aku mengakui seluruh nikmat yang Engkau anugrahkan kepadaku. Dan aku mengakui dosaku kepadaMu, maka ampunilah hambamu ini. Karena sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.”

Bacaan do a sayyidul istighfar ini juga bisa dibaca setelah selesai sholat lima waktu. Dimana pada saat itu dzikir dan doa dipanjatkan kepada Allah ta’ala.

Berikut ini video online dan audio mp3 bacaan sayyidul istighfar dari Ustadz Muzammil Hasballah. Bisa dilihat atau didownload melalui Youtube berikut.

Keutamaan dan Kelebihan Sayyidul Istighfar

Doa atau bacaan ini disebut sayyidul istighfar karena mencakup makna ubudiyah dan seluruh makna taubat tercakup dalam ucapan ini.

Dalam doa ini juga terkandung pengakuan tauhid ubudiyah dan ilahiyah kepada Allah subhaanahu wa ta’ala. Pengakuan bahwa Dialah sang Kholiq pencipta manusia dan pengakuan bahwa kita terikat perjanjian kepada Allah ta’ala.

Perjanjian kepada Allah ta’ala itu adalah dengan melaksanakan perintahNya dan menjauhi segenap laranganNya.

Doa ini juga mengajarkan kepada kita bahwa permintaan perlindungan yang hakiki itu kepada Allah ta’ala. Dari segala keburukan yang mengancam.

Kita juga mengakui bahwa manusia itu selalu berbuat salah dan dosa, dan tidak ada yang memberi ampunan dengan sebenarnya kecuali Allah ta’ala. Karena Dialah al Ghofuur ar Rohiim (yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang).

Makna mendalam lainnya, dari bacaan do a sayyidul istighfar ini adalah pengabdian hamba kepada Tuhannya. Dan pengabdian ini adalah tujuan diciptakannya Makhluk.

Sebagian ulama’ menyebutkan diantara manfaat istighfar ini jika diucapkan adalah memiliki 2 jiwa yang mulia.

ينبغي للعبد أن تكون أنفاسُه كلُّها نفسَيْن: نَفَسًا يَحمد فيه ربَّه، ونَفَسًا يستغفره من ذَنْبه

“Hendaklah seorang hamba itu memiliki 2 jiwa dalam dirinya. Jiwa yang memuji Tuhannya dan satu jiwa yang meminta ampun kepadaNya atas segala dosa yang dilakukan.”

Dan kedua makna yang dahsyat ini terangkum dalam wirid doa sayyidul istighfar.

Keutamaan dan keajaiban sayyidul istighfar ini jika dibaca setiap pagi dan sore dengan meyakini maknanya maka dia akan masuk surga dengan Izin Allah ta’ala. Rahasia ini tersampaikan melalui sabda Nabi Muhammad sallallahu ’alaihi wa sallam

وَمَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا، فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِيَ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الجَنَّةِ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوقِنٌ بِهَا، فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الجَنَّةِ

Barangsiapa yang menucapkan sayyidul istighfar di siang/pagi hari dengan meyakini makna di dalamnya, kemudia dia meninggal sebelum sore hari, maka dia termasuk diantara ahli surga. Dan barangsiapa membacanya di malam/sore hari dengan meyakini makna di dalamnya, kemudian jika dia mati sebelum pagi, maka dia bagian dari penduduk surga. (HR Bukhari)

Maka jangan lupakan istighfar ini dalam keseharian kita, wahai hamba Allah…