Keberadaan alien selalu menjadi topik yang menarik perdebatan. Banyak orang percaya bahwa makhluk asing dari luar angkasa memang ada sementara yang lain menganggapnya sebagai khayalan belaka. Lalu bagaimana sains memandang hal ini?

Alam semesta sangat luas dengan miliaran galaksi dan triliunan bintang. Kemungkinan adanya planet lain yang mendukung kehidupan sangat tinggi. Para ilmuwan telah menemukan banyak eksoplanet (planet di luar tata surya) yang berada di zona layak huni. Artinya planet-planet tersebut memiliki kondisi yang memungkinkan adanya air dalam bentuk cair salah satu syarat utama kehidupan.

Bukti lain yang sering dijadikan acuan adalah penampakan UFO (Unidentified Flying Object). Banyak laporan dari pilot militer ilmuwan bahkan masyarakat umum yang mengaku melihat benda terbang aneh dengan kemampuan manuver luar biasa. Meski sebagian besar kasus dapat dijelaskan secara ilmiah seperti pesawat eksperimental atau fenomena alam tetap ada beberapa yang belum terpecahkan.

Selain itu ada teori bahwa pemerintah beberapa negara menyimpan informasi rahasia tentang alien. Dokumen-dokumen yang bocor seperti dari proyek Pentagon AS menunjukkan bahwa militer serius meneliti fenomena UFO. Namun hingga kini belum ada bukti konkret yang dapat membuktikan keberadaan makhluk luar angkasa.

Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa jika alien benar-benar ada mengapa mereka tidak menghubungi kita? Ini dikenal sebagai Paradoks Fermi. Salah satu jawabannya adalah mungkin peradaban alien terlalu jauh atau teknologi manusia belum cukup maju untuk berkomunikasi dengan mereka.

Jadi apakah alien itu ada? Sains belum bisa memberikan jawaban pasti. Namun dengan terus berkembangnya teknologi dan eksplorasi antariksa siapa tahu suatu hari nanti kita akan menemukan bukti nyata.